NABI SYU�AIB Bagi siapapun yang menempuh lorong spiritual secara tekun, kisah keteladanan para Nabi tentulah tak pernah membosankan. Sebab, dari dalamnya mata air ruhani senantiasa mengalir. Kita bisa mencontoh kedermawanannya, kebenarannya, kejujurannya, keramahannya, kekhusukan ritualnya, kegeniusannya dan berbagai perilaku terpuji dari kisah hidupnya, kita bisa menyisihkan dan menyegarkan batinnya. Segala puji bagi Allah yang telah merahmati kita dengan inayahNya, menjadikan al-Qur�an sebagai petunjuk, dan sunnah Nabi sebagai pelita. Kisah perjalanan para nabi dan rasul melukiskan model panutan dan teladan yang ideal bagi kita dan generasi-generasi selanjutnya. Di dalamnya tercermin kesucian jiwa, keluhuran akhlak, kemantapan iman, dan kekokohan sikap ikhlas untuk menegakkan agama Allah, berbakti dan mengesakanNya. Referensi tunggal yang menjadi rujukan kami dalam pengutipan kisah perjalanan hidup para Nabi yang suci dan mulia di atas adalah Al-Qur�an ak-Karim yang memotret cita-cita mereka yang luhur, tujuan yang mulia, dan target yang suci agar kita dapat mengambil pelajaran dan hikmah darinnya. Selain itu kami juga banyak merujuk pada sumber-sumber pokok dan referensi sejarah yang dapat membantu kami dalam pengutipan sirah nabi-nabi dengan susunan bahasa yang mampu menggugah hati para pembaca untuk mencapai target utamannya, yaitu mendekatkan diri kepada Allah di saat berbuat amal kebaikan dan berupaya menjauhi perbuatan maksiat dan perkara-perkara lain yang dilarang, serta menciptakan masyarakat Islami yang berpedoman pada akhlak yang utama, yakni prinsip-prinsip agama.