Berjuang dan Berjaya Saat itu saya berusia delapan tahun. Dalam suasana natal saya melihat sesuatu yang indah terletak di pohon natal. Sebuah.sepeda roda dua yang kokoh berwarna perak, masih baru, dan sepeda itu untuk saya. Saya tidak akan pernah melupakan perasaan bahagia itu, atau kenangan saat mengemudikannya pertama kali. Saya pergi ke dekat kaki gunung, mengayuh dengan kencang, dan wajah saya tersengat oleh dinginnya udara bulan Desember. Segera saya menuruni bukit dengan kecepatan tinggi. Saya merasa bebas dan gagah. Saya tidak lagi tergantung pada orang dewasa. Saperti anak laki-laki yang lebih besar, saya dapat pergi ke mana saja keinginan saya. Sepedaku itu memberikan terobosan yang menggembirakan dari masa kecil ke masa dewasa. Sekarang, dilihat dari pertengahan hidupku saya menyadari bahwa saya tidak sendirian dalam menilai arti penting sebuah sepeda untuk seorang anak laki-laki muda. Banyak orang yang ditanya mengingat kenangan tentang sepeda besar mereka yang pertama. Mereka ingat kegembiraan saat mampu mengendarai sepeda tanpa menyentuh batang pegangan, atau melompat ke sepeda untuk kabur dari pekerjaan rumah sehari-hari. Mereka ingat saat jatuh/terbalik dari sepeda, benjolan dan memar yang sepertinya merupakan suatu yang kecil sekali artinya yang mereka rela terima dibandingakan dengan kepuasan yang di-dapat. Dari mereka pula, diketahui bahwa sebuah sepeda menjadi seperti teman yang dapat dipercaya, teman bekerja sama dalam petualangan rahasia, pembangun kepercayaan diri, dan pemberi kegirangan. Pada saat yang sama, banyak dari orang ini merasakan suatu sentuhan kesedihan seperti yang mereka ungkapkan bersama dalam rekoleksi. Seperti awan yang menutupi matahari, mereka rindu akan masa kanak-kanak yang menggembirakan. Seperti saat mereka berhenti bersepeda dan beranjak ke masa dewasa di mana kepercayaan atau pemikiran mereka telah berubah. Seperti anak laki-laki mereka percaya pada keterbatasan kemampuan dapat menjadi hebat, untuk menciptakan pengalaman baru, untuk menghadapi rintangan yang lebih besar. Mereka percaya pada kemampuan mereka untuk mengalami mimpi yang indah dan membuat mimpi itu menjadi kenyataan. Mereka yakin bahwa kepuasan itu akan diperoleh dari kesenangan yang sederhana, bahkan dari bersepeda. Rasa takut mengubah kepercayaan dasar ini. Penyuluhan kadang membantu memulihkan mereka. Hubungan perembukan dan penyuluhan memberikan suatu tempat berlindung yang aman, di mana kepercayaan dapat di reevaluasi dan rasa takut dapat dikurangi. Perasaan yang baru mengenai kekuatan dalam diri dapat digabungkan dengan kenangan masa lalu tentang percaya diri untuk menimbulkan suatu kepercayaan lebih baik. Hal ini terjadi jika orang dalam hubungan perembukan ini kembali ke masa lalunya dan menangkap kembali kekuatannya. Dengan bersemangat, kami harap kenangan bersepeda dan pembaharuan kembali kepercayaan dalam diri kami masing--masing dan kekuatan kami dapat membuat hidup berarti dan mendapatkan kepuasan. Buku ini menawarkan Anda hal pengingat yang serupa untuk pengalaman hidup Anda sendiri. Mungkin dapat menolong Anda kembali ke masa lalu dan memperoleh kembali kekuatan sejati. Mudah-mudahan bagian dalam buku ini dapat membantu untuk memperdalam kepercayaan bahwa Anda mampu menciptakan kepuasan hidup, di mana Anda akan menghadapi tantangan dengan penuh keberanian, Anda bijaksana untuk membuat keputusan yang mungkin, Anda dapat mengalahkan rasa takut yang timbul dan mengerikan. Dan akhirnya, Anda menyadari betapa menyenangkannya menemukan bahwa Anda mengetahui rahasia untuk memperoleh kegembiraan, diantara masa hidup yang menyakitkan, suatu pemberian dari damai dalam diri.