Setiap disiplin ilmu atau profesi umumnya diarahkan oleh sejumlah asumsi,karena asumsi-asumsi tersebut biasanya dipandang sebagai suatu kebenaran,maka asumsi-asumsi tersebut membawa pengaruh yang besar terhadap arah dan penekanan ( aksentuasi ) disilin yang bersangkutan.Ada kemungkinan disiplin itu berubah pada suatu saat tetapi asumsi-asumsi yang pernah dianggap benar suatu disiplin atau profesi itu sebelum berubah,lebih-lebih pada masa kelahiran disiplin tersebut,setidak-tidaknya merupakan suatu pemula yang mempunyai nilai histories dari disiplin yang bersangkuatan. Asumsi-asumsi yang sangat mendasar dari pada pengembangan masyarakat adalah sebagai berikut:Masyarakat merupakan sustu subyek yang mampu bertingkah laku secara rasional; Tingkah laku adalah hasil belajar,merupakan hasil dari proses belajar;Tingkah laku tersebut dipelajari dari interaksi social;Masayarakat mampu memberikan arah terhadap tingkah lakunya sendiri;Masyarakat mampu menciptakan atau membentuk lingkungannya. Jika asumsi tersbut ditelaah lebih jauh terlihat dengan jelas bahwa masyarakat dalam hal ini dipandang lebih dari sekedar manusia yang statis.Masyarakat adalah senantiasa berada dalam suatu proses menjadi �Becoming being� bukan� Being in static state� pemahaman seperti ini merupakan suatu titik tolak yang paling hakiki bagi semua metode dan prinsip dasar pengembangan masyarakat.