
PERPUSTAKAAN STPN
Pengarang | Hakimul Ikhwan Affandi |
Penerbit | Pustaka Pelajar |
Tempat Terbit | Yogyakarta |
Tahun Terbit | 2004 |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 979-3477-54-7 |
Kolasi | x, 222 hlm.: 21 cm |
Subjek | Konflik |
Media | Buku |
Abstrak | |
Maraknya gerakan radikalisme kemunculan kelompok kelompok yang � dituduh� teroris akhir-akhir ini dalam salah satu perspektif dapat dijelaskan sebagai respon atas kegagalan modernisme, liberalisme, dan demokrasi bahkan filsafat dalam menjelaskan berbagai krisismasyarakat modern. Kegagalan paradigma tersebut tidak diikuti oleh adanya paradigma alternative yang mampu menjawab berbagai krisis. Kondisi yang demikian sebagaimana dijelaskan oleh kuhn, memunculkan anarkisme, radikalisme bahkan berbagai tindakan terror yang mengancam kehidupan masyarakat itu sendiri. Bila modernisme dan demokrasi ternyata tidak mampu menghilangkan berbagai bentuk konflik termasuk kemunculanya dalam bentuk yang paling primitive, seperti konflik antar suku atau konflik berbasis identitas etnis lainya. Realistiskah bila kita berambisi untuk mengakhiri konflik atau bahkan mengutuk konflik? Bagaimanakah kita menjelaskan berbagai tragedy kemanusiaan yang terjadi diarena konflik (dengan kekerasan)? Bagaimana kita bias melangkah menuju kehidupan masyarakat yang lebih beradab. Tentu saja, usaha menuju terciptanya kehidupan masyarakat yang lebih beradab, menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan dan pada akhirnya menciptakan kemakmuran dimuka bumi belumlah berakhir. Perangkat- perangkat (epistemology- teori metodologi) yang selama ini banyak dikenal dan digunakan dalam memahami dan menangani konflik dapat dijelaskan cecara lebih komprehenshif. Tulisan ini dimaksudkan sebagai sebuah usaha awal untuk kemudian dihapakan bisa menjadi lebih matang dalam menghadirkan perspektif baru dalam menjelaskan konflik. Disebut baru karena perspektif ini belum banyak dikenal dalam menjelaskan konflik. Perspektif ini lahir sebelum sejarah peradaban umat manusua memasuki apa yang dinamakan revolusi industri jauh sebelum Max Weber menjelaskan pertumbuhan kapitalisme atau Max mengumandangkan perjuangan kelas perspektif tersebut lahir dari seorang tokoh yang menyaksikan dan terlibat langsung dalam konflik masyarakat pada zamannya yaitu Abdurrahman Ibn Khaldun (1332-1408 ). |
Nomor Rak | 300 - A | |||||||||||||||
Nomor Panggil | 303.6 Ikhf a | |||||||||||||||
Lokasi | Ruang Baca | |||||||||||||||
Eksemplar | 4 | |||||||||||||||
![]() Pencarian koleksi menggunakan RFID akan membantu mempercepat menemukan koleksi di rak buku. Gunakan fitur ini jika mengalami kesulitan dalam menemukan koleksi di rak buku. Untuk menggunakan fitur ini silahkan klik salah satu Tombol Pesan diatas kemudian hubungi Petugas Pelayanan Sirkulasi dengan menyebutkan Judul Bukunya. |