Tanah dan atau rumah diatas dipandang banyak orang hanya sebagai tempat tinggal suatu keluarga, atau paling tidak sebagai tempat bertanam dan bernaung manusia dari berbagai gangguan alam. Pandangan ini lambat laun mulai berubah seiring perkembangan zaman. Kendati tidak melupakan fungsi utamanya. Apalagi melalui sistem kapitalisme yang mulai merasuk di sebagian masyarakat kita, tanah dan rumah lebih dinilai sebagai� Komoditi � yang dapat dijual beli-sewakan sehingga menghasilkan keuntungan bagi pemilik maupun orang yang memerlukannya. Dalam kontek ekonomi, tanah dan rumah lebih dinilai sebagai sebuah investasi. Investasi tanah dan rumah nyata-nyata dapat meraup profit ( keuntungan materi) berlipat bagi pemiliknya. Tidak perlu pemilik itu berpendidikan dan berpengetahuan tinggi seperti dalam berinvestasi pada saham, obligasi, option maupun deposito.. Tida juga butuh persyaratan administrasi yang membingungkan. Investasi pada dasarnya mencakup dua hal yakni � mengeluarkan saat ini untuk mengharapkan keuntungan di saat mendatang � dan mengeluarkan secara pasti untuk ketuntungan yang belum pasti�. Investasi property sebagaimana menurut definisi diatas secara sederhana berarti mengeluarkan atau menanamkan modal dalam aset yang berbentuk tanah dan/ atau bangunan di atasnya. Namun apa pun tujuannya, banyak orang yang memandang investasi pada property lebih menarik dan lebih menguntungkan dibanding investasi di bidang lain. Dapat dimaklumi hampir semua orang beranggapan bahwa tidak ada sejaranya, khususnya tanah dan rumah yang turun harganya,, setiap tahun harganya pasti meningkat dan terus meningkat ditahun tahun berikutnya. Semoga buku ini bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan mempraktekannya.