Land Guardians of Kelimado awalnya merupakan sebuah laporan yang
dikumpulkan oleh pegawai pemerintah kolonial Belanda yang dilakukan di daerah Timor antara tahun 1932 dan 1942. Pada tahun 1940, pegawai
pemerintah kolonial Belanda yang bernama Louis Fontijne (1902-1968) ditugaskan untuk melakukan penelitian mengenai kepemilikan tanah dan kepemimpinan masyarakat adat di wilayah Timor.
Penelitian
ini kemudian dilakukan di Kelimado,
sebuah wilayah di distrik Nage,
Flores tengah.
Laporan
yang dibuat oleh Fontijne ini menjadi
kajian mengenai masyarakat dan kebudayaan yang sangat berharga. Selama 3 dekade, laporan ini dianggap sangat
penting sebagai bagian dari kepentingan
administratif dan upaya penyebaran agama kristen yang dilakukan
oleh Belanda. Dibandingkan sebuah laporan pemerintah, laporan yang semula berjudul Grondvoogden in Kelimado ini hampir menyerupai
sebuah tesis akademis dan etnografi
yang analitik serta detail.
Buku ini secara umum
merupakan kumpulan dari laporan-laporan tersebut yang memang belum sempat diterbitkan
sebelumnya. Dalam buku ini pembaca
akan memperoleh
penjelasan mengenai:laporan Fontijne dan kajiannya mengenai
masyarakat Nage;kehidupan dan karir
Louis Fontijne;serta hasil penelitiannya mengenai Kelimado. Buku ini memberikan
deskripsi yang komprehensif
mengenai masyarakat Nage pada masa
kolonial dengan beberapa tambahan evaluasi yang dilakukan oleh penulis� melalui
beberapa kunjungan lapangannya di Flores. Buku ini akan menjadi bacaan yang menarik bagi para antropolog,
sejarawan, maupun akademisi yang menaruh perhatian terhadap studi mengenai Indonesia
dan Belanda.��