Masalah jaminan utang merupakan masalah yang hangat untuk selalu dibicarakan. Setiap perbuatan hukum yang dilakukan oleh setiap manusia dengan manusia lainnya senantiasa dikaitkan dengan terciptanya suatu bentuk hubungan hukum antara pihak-pihak tersebut. Hubungan hukum tersebut, dapat melahirkan kewajiban atau prestasi atau utang pada salah satu pihak atau lebih dalam hubungan hukum tersebut. Dengan demikian berarti dalam setiap pergaulan kehidupan masyarakat, disukai atau tidak, dikehendaki atau tidak, senantiasa lahir kewajiban, utang, prestasi, atau perikatan yang harus dipenuhi dari waktu ke waktu.

Buku ini dibuat untuk memperkaya khazanah buku-buku hukum, khususnya yang memberikan pemahaman dan konsepsi dasar mengenai hukum perdata, dengan konsentrasi hukum harta kekayaan.

Buku kelima dari rangkaian Seri Hukum Harta Kekayaan yang terdiri dari lima bab ini memfokuskan bahasannya pada hak-hak kreditor, yang diatur dalam bab XIX, XX, dan XXI Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Diawali dengan pengantar yang menjelaskan ketentuan pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yang merupakan ketentuan utama dalam hukum harta kekayaan; bab kedua memberikan penekanan pembahasan pada hak reklame dan hak retensi yang dimiliki kreditor. Jaminan kebendaan pada umumnya yang dikenal dan diakui dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, serta peraturan perundang�undangan lainnya, merupakan pokok pembahasan bab selanjutnya. Dan pada dua bab terakhir pembahasannya dipusatkan pada gadai dan hipotek sebagai bentuk jaminan kebendaan, dengan sifat dan ciri-ciri khususnya.