THE INNOVATOR�S SITUATION, UPPER-MIDDLE-CLASS CONSERVATISM IN�AGRICULTURAL COMMUNITIES.

Buku ini berisi hasil riset yang dilakukan oleh Center for Research on International Studies Stanford University, Ford Foundation dan Rockefeler Foundation. Riset yang dilakukan pada tahun 1974 ini menunjukkan bahwa kompetisi sosial ekonomi di kalangan petani, berdampak penting bagi mereka untuk bisa mengadopsi teknologi maupun mengakses informasi. Dengan memakai data dari 8 negara (India, Jepang, Kenya, Meksiko, Pakistan, Filipina, Taiwan dan Amerika Serikat), penulis berusaha menelusuri awal mula stratifikasi yang terjadi pada petani kelas menengah dengan memakai indikator �kekayaan� dan �kemiskinan� menurut kategori lokal.

Kelas menengah bawah, secara konsisten mengadopsi inovasi-inovasi dalam proporsi yang lebih luas daripada kelas menengah atas. Hanya dalam tingkatan yang lebih luas ketika inovasi pertama telah dilakukan dan terbukti berhasil, maka petani dari kelas menengah atas ini mulai mengadopsinya juga dengan proporsi yang sama. Pembaca akan dibawa untuk mencermati data lebih dari 6000 petani yang terangkum dalam 23 kajian yang dibuat oleh para sosiolog, antropolog dan ekonom pertanian.

Data empiris dalam kajian ini diadopsi dari inovasi agraris yang dilakukan oleh 6000 orang yang tinggal di 8 negara untuk kemudian diuji dengan menggunakan prinsip-prinsip hipotesis. Sebagian besar sample yang dikaji disini adalah para petani di negara dunia ketiga, serta sebagian keluarga petani sejahtera di Amerika.

Fokus teori dari kajian ini adalah stratifikasi sosial. Tujuan utama dari buku ini adalah menjembatani data empirik dan kerangka teoritis untuk masuk dalam hubungan antara inovasi dan tingkat ekonomi. Pertanyaan besar yang dibawa dalam buku ini adalah ide bahwa individu dari kelas sosial yang lebih tinggi, lebih inovatif daripada individu dari kelas yang lebih rendah.