Pada hakekatnya perhatian terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pedesaan Jawa telah berlangsung relative lama.Sejak Tahun 1930 sampai dengan 1960, pemerintah Hindia Belanda memunculkan beberapa laporan penelitian empiris antara lain persediaan tana,kekurangmakmuran ,beban pajakdan keadaan kehidupan beberapa golongan masyarakat.Perhatian pada waktu itu umumnya datang dari dua fihak.pertama perhatian dari pemerintah yang secara resmi mempunyai kepentingan terhadap wilayah jajahannya,sedang perhatian yang ke dua datang dari pegawai pemerintah yang tertarik dengan ilmu-ilmu sosial.dari tulisan-tulisan tersebut secara ringkas dapat diungkapkan bahwa perkembangan pendudduk yang relative cepat di pedesaan dalam hubungannya dengan persediaan tanah serta kemakmuran rakyat secara keseluruhan telah menimbulkan kecemasan dari berbagai pihak. Salah satu usaha dalam memperbaiki kondisi rakyat di pedesaan jawa yaitu setelah melalui perdebatan wakil-wakil rakyat dalam pemerintah belanda pemerintah kolonial pada waktu itu melaksanakan apa yang disebut sebagai Ethische Politiek,yaitu dengan mengusahakan pendidikan, irigasi dan emigrasi yang diharapkan dapat memperbaiki keadaan sosial ekonomi di pedesaan Jawa. Kebijakan emigrasi mulai dilaksanakan pada tahun 1905 melalui suatu program yang dinamakan kolonisasi sebagai suatu upaya untuk memecahkan masalah kemiskinan dan kekurangan lahan usaha pertanian di Jawa yang sekaligus mengurangi kepadapatan penduduk di pedesaan jawa.