Di dalam periode sistem politik Indonesia semenjak pertengahan tahun 1960-an sampai dewasa ini, stabilitas politik telah dianggap sebagai salah satu dasar berpikir yang empiris bagi penyusunan strategi kehidupan bernegara dan bermasyarakat di Indonesia, termasuk proses sistem politik itu sendiri. Malahan pemanfaatannya untuk melandasi usaha penataan kembali peta dan kehidupan kekuatan-kekuatan politik di Indonesia, sudah dianggap sebagai pembuktian terhadap teori yang melihat adanya kaitan positif diantara kehidupan politik dengan kehidupan ekonomi dan sebaliknya diantara kenyataan ekonomis dengan kenyataan politis. Setidak-tidaknya anggapan seperti itu mempunya cukup banyak pendukung di kalangan cendikiawan dan para pembuat kebijaksanaan di Indonesia. Untuk itu berbagai usaha politis telah dilaksanakan dalam rangka berharap kepada jalan pikiran tersebut. Saling pengaruh di antara kedua aspek kehidupan masyarakat tersebut sudah menjadi pusat perhatian para ilmuan sejak lama. Weber melihat hubungan itu dalam analisisnya mengenai kondisi sosial bagi kehidupan demokrasi. Kondisi sosial tersebut dilihatnya dari kenyataan-kenyataan ekonomi.