SIG pada dasarnya adalah sistem informasi berbasis komputer dengan memakai data digital berunjuk pada lokasi geografis di muka bumi, dan di banyak Negara dinamakan dengan istilah �Geo-informatika � yang kemudian disingkat menjadi Geomatika yang menggambarkan informasi kebumian yang diproses dengan komputer. Kanada pula yang mencetuskan pertama kali istilah Geomatika atau Geomatique (dalam bahasa perancis) yang kini oleh Internasional Standards Organization (ISO) dibakukan sebagai profesi yang terkait dengan pengumpulan, pemprosesan, penyimpanan, penyebaran, analisis dan presentasi data spasial atau informasi geografis. Karena data spasial digital adalah vital untuk dipakai dalam SIG, maka dalam buku ini juga diberikan dasar-dasar pemetaan, sistem koordinat di muka bumi, dan sebagai pengetahuan dasar lainnya. Di Indonesia, pada saat ini, (baik perangkat lunak. Perangkat keras, maupun aplikasi-aplikasinya) telah dikenal secara luas sebagai alat bantu untuk (proses) pengambilan keputusan. Sudah banyak developer berikut vendors perangkat SIG yang telah menempatkan perwakilannya di Indonesia. Selain itu, sebagian besar institusi (pemerintah, swasta, baik bidang akademis maupun non-akademis) maupun individu yang memerlukan informasi yang berbasiskan data spasial telah mengenal dan menggunakan system ini. Dengan demikian, sebenarnya produk teknologi SIG telah dikenal dan membanjiri pasar-pasar Indonesia sejak beberapa dekade terakhir ini. Dengan demikian kecepatan (arus) datangnya produk-produk teknologi system informasi (spatial-based) yang multi-disiplin ini harus diimbangi pula dengan kecepatan para pengguna lokalnya di dalam memahami teknologi-teknologi atau konsep-konsep dasar yang berada di belakangnya.