Buku seni Mencipta makna ini bertujuan untuk mengajak pembaca mengapresiasikan daya pikir, mendayagukan olah pikir dan menghasilkan komunikasi satu sama lain. Kegiatan kita berbahasa Lisan(pidato, memberikan ceramah, mengikuti ceramah atau kuliah, mendengarkan pidato atau khotbah, bercakap-cakap,dsb.) dan kegiatan kita berbahasa tulis (menulis surat, menulis berita, menulis makalah, skripsi, sdb.) Pada dasarnya dan pada hakekatnya adalah kegiatan berpikir. Hasil dan mutu kegiatan berbahasa pada dasarnya dan pada hakikatnya adalah hasil dan mutu kegitan berfikir Apabila kemahiran atau penguasaan berbahasa (menyusun kalimat, menyusun paragraph, menyusun wacana keseluruhan) lemah, jangan-jangan itu bertanda bahwa kegiatan berpikirnya juga lemah, Bahasa berpikir ibarat raga dan jiwa, Keduanya saling mempengaruhi, saling mengembangkan saling menyempurnakan . �Antara pemikiran dan bahasa ada pengaruh timbal balik. Kalau pemikiran dinyatakan dalam bahasa, maka dapat diteliti apakah antara pemikiran dan bahasa ada konsekuensi atau tidak. Penelitian ini memberikan kemungkinan kemungkinan untuk memperbaiki pemikiran atau bahasanya. Kalau pemikiran masih kabur, maka bahasanya akan kabur pula. Kalau pemikiran terang, maka bahasanya akan terang pula, kalau bahasanya sudah terang, baru pemikiran dapat diteliti benar atau salahnya, misalnya dengan diuji pada fakta yang riil, atau fakta yang praktis, baik fakta ini histories, atau kontemporer, atau masih perlu ditunggu akan terjadinya� Dengan demikian, logika bukan usaha untuk mempedayakan seseorang, Logika hanyalah pelajaran tentang cara-cara untuk memperoleh pengetahuan yang dapat dipercaya, Logika ingin membantu kita dengan sebaik-baiknya. Seperti segala sesuatu yang lain, logika mempunyai tempatnya sendiri. Tempatnya, antara lain, waktu anda berusaha untuk memutuskan apakah anda akan mempercayai atau tidak apa yang dikatakan benar oleh orang lain, atau waktu kita masing-masing hendak menunjukkan bahwa apa yang kita katakan benar itu sungguh benar.