Lemahnya sistem perencanaan pembangunan di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia, adalah karena kurangnya tenaga terampil untuk merancang sistem perencanaan yang mantap sesuai dengan potensi dan kondisi yang ada, khususnya di daerah yang jauh dari pusat. Hal mana dapat dimaklumi lantaran definisi perencanaan begitu kompleks dan tidak semua perencana mampu �menerjemahkan� apa yang telah ditetapkan dengan baik. Perencanaan mengandung arti memilih alternatif dari berbagai alternatif yang ada, merancang alokasi sumberdaya seefisien mungkin, membuat rumusan sistematis yang didasarkan pada kepentingan rakyat banyak, menetapkan tujuan atau sasaran tertentu dan melibatkan kepentingan di masa depan. Begitu kompleksnya batasan perencanaan, maka perencanaan dapat dilihat dari berbagai dimensi, yaitu dimensi dalam kaitan dengan kepentingan ekonomi, politik, sosial, pertahanan-keamanan dan sebagainya. Lewat buku ini, penulis mencoba menguraikan secara singkat tentang hal-hal tersebut yang diharapkan isinya dapat berguna bagi siapa saja yang terlibat dalam pembangunan.