"Pada minggu-minggu pertama tinggal di Belanda, saya mengalami kehilangan yang sangat di tengah-tengah budaya masyarakat yang begitu duniawi. Bahkan azan pun yang sering terlupakan selama di Indonesia baru terasa sebagai sesuatu yang sangat berharga. Di saat-saat seperti ini tausyiah-tausyiah terasa urgen untuk menjaga spint ruhani dan menumbuhkan kehidupan Islami. Dan hikmah serta cerita memegang bagian yang sangat besar dari tausyiah itu. Dengan hikmah dan cerita hati mudah tersentuh. Maka kehadiran kumpulan hikmah dalam buku ini sungguh menambah khazanah dakwah dan kesejukan hati. Apalagi cerita yang ditulis dalam buku ini bukan cerita yang beredar di dunia internet. Maka buku ini menjadi sesuatu yang perlu bagi mereka yang rindu kehidupan Islami.

Sebuah upaya brilian untuk menghimpun kisah-kisah yang sarat dengan nilai-nilai Al-Qur'an dan Sunnah dalam bahasa fiktif, bahasa kehidupan sehari-hari, agar manusia tidak lagi merasa rumit dalam mempelajari dan mengamalkan Islam. Itulah dia. Habiburrahman El Shirazy telah menghimpunnya untuk Anda dengan bahasa yang indah dan menyentuh hati dalam buku Di Atas Sajadah Cinta ini. Semoga kisah-kisah ini senantiasa menggerakkan Anda menuju kebaikan.
Kisah-kisah ini penuh hikmah dan makna mendalam, diambil dari kisah-kisah teladan Nabi, para sahabat, tabi'in, dan para mujahidin Islam di masa lalu. Begitu membaca buku ini, saya merasa seperti diseret untuk mengevaluasi dan merenungkan kembali agama ini... Betapa banyak yang bisa dipetik dari kumpulan kisah teladan ini. Sangat bermanfaat bagi para remaja kita...."
"Saat membaca Di Atas Sajadah Cinta, saya merasa seperti sedang membedah kisah hidup yang penuh makna. Hal ini membuat kami ingin terus menjadi 'Di Atas Sajadah Cinta'."

"Di Atas Sajadah Cinta, benar-benar kado terindah yang saya terima di hari pernikahan saya. Cerita-ceritanya sungguh menggugah nurani dan jiwa...