
PERPUSTAKAAN STPN
Pengarang | Assyifa Khoirunnisa Dewi |
Penerbit | Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN STPN |
Tempat Terbit | Yogyakarta |
Tahun Terbit | 2024 |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Kolasi | xiii, 81 hlm.: ilus,; 30 cm |
Subjek | masalah gerontokrasi pertanian,PARA,generasi tua,generasi muda |
Media | Skripsi |
Abstrak | |
Akses sumber daya agraria yang timpang antar generasi biasa terjadi pada ranah paling privat yakni keluarga pedesaan yang berbasis pertanian. Hal ini menyebabkan adanya masalah gerontokrasi pertanian. Lebih lanjut, masalah gerontokrasi pertanian mengakibatkan masalah regenrasi petani. Karena itu, kebijakan agraria melalui program Penataan Akses Reforma Agraria atau Penanganan Akses Reforma Agraria (PARA) dapat menjadi program strategis yang berpeluang untuk mengakomodasi kebutuhan generasi muda di sektor pertanian. Metode penelitian yang digunakan yakni kualitatif melalui pendekatan life history dengan data yang diperoleh dari hasil wawancara, biografi informan, studi sekunder, dan observasi lapangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis menurut Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan selain itu menggunakan teknik analisis pohon kegagalan (Fault Tree Analysis. Berkaitan dengan riwayat pelaksanaan program PARA di Kalurahan Hargorejo pelaksanaannya hanya dilakukan pada tahun 2021 dan 2023 melalui skema petunjuk teknis yang berlaku pada masing-masing tahun, kegiatan yang terselenggara tidak dapat dikatakan berhasil karena hanya diisi dengan sosialisasi tanpa adanya pelaksanaan secara teknis serta tanpa ada pelibatan generasi muda, sehingga tidak mendukung penyelesaian masalah gerontokrasi pertanian. Masalah gerontokrasi pertanian juga hadir pada pola pemilikan lahan yang masih didominasi oleh generasi tua mengakibatkan anak sebagai generasi muda kesulitan untuk mengakses sumber daya agraria berupa tanah. Tanah dapat diakses oleh generasi muda ketika adanya proses peralihan hak atas tanah berupa waris. Alih penguasaan oleh generasi muda hanya berupa lahan bagi hasil (kedokan) yaitu kerjasama antara petani penderes tua dengan petani penderes muda dalam mengelola dan memanfaatkan lahan perkebunan milik petani penderes tua sebagai generasi tua. Pembuatan keputusan didominasi oleh generasi tua. sedangkan generasi muda dapat membuat keputusan melalui sistem bagi hasil. Kebijakan agraria melalui program PARA belum mengakomodasi persoalan agraria di desa dengan minimnya pelibatan pemuda baik yang tertulis di kebijakan dan pelaksanaan di lapangan. Adapun kendala kontribusi PARA dalam pelibatan generasi muda yaitu sikap, persepsi, tingkat pendidikan, dukungan orang tua, keselamatan kerja, dan ketiadaan data pemuda di Kalurahan Hargorejo. |
Nomor Rak | 330 - K | ||||||
Nomor Panggil | 333.578 271 ASS k | ||||||
Lokasi | Ruang Referensi | ||||||
Eksemplar | 1 | ||||||
![]() Pencarian koleksi menggunakan RFID akan membantu mempercepat menemukan koleksi di rak buku. Gunakan fitur ini jika mengalami kesulitan dalam menemukan koleksi di rak buku. Untuk menggunakan fitur ini silahkan klik salah satu Tombol Pesan diatas kemudian hubungi Petugas Pelayanan Sirkulasi dengan menyebutkan Judul Bukunya. |