Indonesia sebagai negara agraris, memiliki kewajiban untuk menjamin keberlanjutan lahan pertanian guna menjaga ketahanan pangan. Namun, alih fungsi lahan pertanian menjadi non-pertanian mengancam ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menetapkan Perpres Nomor 59 Tahun 2019 tentang Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah. Kemudian realisasi dari kebijakan tersebut berupa Keputusan Menteri ATR/Ka BPN No 1589/SK- HK.02.01/XII/2021 mengenai Penetapan Lahan Sawah yang Dilindungi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian antara Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD) dan lahan sawah eksisting terhadap Pola Ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Hasil dari analisis diharapkan dapat menjadi usulan atau rekomendasi untuk revisi RTR Kabupaten Madiun.

Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan spasial deskriptif. Metode pada peelitian ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama mengenai sebaran kesesuaian antara data LSD, lahan sawah eksisting, dan Pola Ruang RTRW Kabupaten Madiun dan rumusan masalah kedua mengenai posisi kebijakan LSD dalam revisi RTRW Kabupaten Madiun.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas LSD yang sesuai untuk dipertahankan adalah 1.937,99 ha, sementara 317,98 ha memerlukan peninjauan ulang, dan sawah seluas 159,91 ha dapat menjadi rekomendasi untuk dimasukkan ke dalam LSD. Kesesuaian LSD dan sawah eksisting terhadap Pola Ruang menunjukkan 2064,80 ha Sesuai dan 358 ha Tidak Sesuai. Hasil dari analisis ini dapat memberikan rekomendasi penting untuk revisi RTRW Kabupaten Madiun dalam upaya perlindungan lahan pertanian dan pengendalian alih fungsi lahan.