Penggunaan tanah merupakan pengelolaan usaha yang dilakukan manusia untuk mendapatkan optimalisasi dari hasil sumber daya alam yang mendukung kegiatan multi sektor. Salah satu perubahan penggunaan tanah berasal dari sektor pariwisata yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan dapat berdampak positif serta negatif. Kapanewon Prambanan yang termasuk wilayah Kabupaten Sleman diperuntukkan sebagai kawasan pariwisata warisan budaya dan pertanian berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan penggunaan tanah dalam deret waktu dan kesesuaian terhadap regulasi keruangan yang berlaku.

Penelitian ini menggunakan metode campuran. Metode kuantitatif untuk perubahan penggunaan tanah dalam deret waktu dan kesesuaian terhadap RDTR. Metode kualitatif terkait penyebab dan upaya yang dilakukan agar perubahan penggunaan tanah dapat selaras terhadap regulasi keruangan yang berlaku.

Hasil menunjukkan terdapat perubahan penggunaan tanah yang mengalami peningkatan, penurunan, dan stagnan dari tahun 2021-2023. Kesesuaian penggunaan tanah dari tahun 2021-2023 terhadap aturan zonasi RDTR menunjukkan yang diizinkan sebesar 84%, diizinkan terbatas sebesar 1%, diizinkan bersyarat sebesar 5%, dan tidak diizinkan sebesar 10%. Penyebab terjadinya perubahan penggunaan tanah dan ketidaksesuaian terhadap RDTR dikarenakan faktor kebutuhan manusia di berbagai sektor. Upaya telah dilakukan oleh pemerintah melalui regulasi keruangan dan program petani berkelanjutan.