Kehidupan manusia saat ini tidak lepas dari masalah pangan yang merupakan kebutuhan primer manusia. Besarnya alih fungsi lahan pertanian, pemerintah membuat kebijakan tentang perlindungan lahan pertanian tetapi Kebijakan tersebut ada indikasi ketidaksesuaian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketidaksesuaian antara LSD dan LP2B terhadap RTRW serta dampaknya dan alternatif solusi yang diberikan. Penelitian ini menggunakan metode mixed method.

Hasil penelitian ini menunjukkan luas LSD yang sesuai dengan arahan pola ruang mencapai 50.97%, sedangkan LSD yang tidak sesuai sebanyak 49.03%. kemudian luas LP2B yang sesuai dengan arahan pola ruang mencapai 72.24% dan luas yang tidak sesuai sebanyak 27.76%.

Adapun dampak yang ditimbulkan akibat ketidaksesuaian dibidang pertanahan yaitu terhambatnya penerbitan PTP dan mengendalikan alih fungsi lahan; bidang pertanian yaitu menurunnya produktivitas serta produksi panen padi dan terhambatnya investasi serta pembangunan; bidang pembangunan yaitu terhambatnya proses perijinan pembangunan dan menghambat penyusunan RDTR. Kemudian, alternatif solusi di bidang pertanahan yaitu dengan memfasilitasi masyarakat tentang informasi tata ruang dan mengajukan permohonan pengeluaran tanahnya dari LSD: bidang pertanian yaitu identifikasi tanah yang masuk ke dalam LSD tetapi tidak sesuai dengan RTRW dan Menjaga Ketahanan Pangan, bidang pembangunan verifikasi lapang secara keseluruhan LSD yang tidak sesuai dengan RTRW dan melakukan revisi RTRW yang sudah seharusnya dilakukan revisi.