Kegiataan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum Pembangunan Jalan Tol Jogja-Bawen sepanjang 75,12 Km yang akan melintasi 2 Provinsi yaitu Provinsi Jawa Tengah sepanjang 66,32 Km serta Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 8,80 Km merupakan lanjutan dari pembangunan jalan Tol Solo-Yogyakarta-Bandara YIA Kulon Progo yang menjadi salah satu bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Tujuan dari dibangunnya proyek infrastruktur jalan tol ini yaitu untuk meningkatkan aksesibilitas antara Yogyakarta-Semarang dan diharapkan terjadi akselerasi pembangunan. Ganti rugi kerap menjadi persoalan dalam pengadaan tanah dan menjadi masalah yang menghambat pengadaan tanah, salah satunya rakyat menganggap harga yang ditetapkan pemerintah terlalu kecil dan tidak mampu menjadi jaminan kesejahteraan jangka panjang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemanfaatan uang ganti rugi, keadaan ekonomi petani dari segi mata pencaharian dan tingkat kesejahteraan petani pasca Pengadaan Tanah Pembangunan Jalan Tol Jogja-Bawen di Kalurahan Margokaton. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan uang ganti rugi dikelompokkan menjadi 2 pemanfaatan yaitu untuk kegiatan produktif dan konsumtif. Pengadaan tanah pembangunan Jalan Tol Jogja-Bawen di Kalurahan Margokaton menyebabkan berkurangnya sebagian lahan pertanian yang dimiliki petani, namun tidak mengakibatkan banyaknya perubahan mata pencaharian karena mayoritas peta. Mayoritas petani sebagai pihak yang berhak di Kalurahan Margokaton dapat dikatakan memiliki status kesejahteraan masih rendah karena pengeluan untuk bahan pokok lebih besar daripada pengeluaran untuk bukan pokok.