Pertumbuhan jumlah penduduk dapat mendorong terjadinya alih fungsi lahan sawah sehingga dikhawatirkan dapat terjadi ketidaksesuaian antara penggunaan lahan eksisting terhadap peta LSD di Kabupaten Ngawi. Ketidaksesuaian antara penggunaan lahan terhadap peta LSD juga dapat terjadi sebelum ditetapkannya LSD pada tahun 2021. Maka dari itu, tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui ketidaksesuaian antara penggunaan lahan eksisting dengan LSD di Kabupaten Ngawi, mengetahui faktor penyebab ketidaksesuaian penggunaan lahan eksisting dengan LSD di Kabupaten Ngawi dan menghasilkan peta zonasi prioritas pengendalian alih fungsi LSD di Kabupaten Ngawi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data secara dokumentasi. Peta penggunaan lahan eksisting dengan peta LSD di Kabupaten Ngawi memiliki kesesuaian lahan sebesar 94,36% atau seluas 45.316,00 hektar dan ketidaksesuaian lahan sebesar 5,64% atau seluas 2.710,95. Faktor penyebab ketidaksesuaian penggunaan lahan eksisting dengan peta LSD di Kabupaten Ngawi yaitu ketidaksesuaian penggunaan lahan sebelum ditetapkannya LSD sebesar 99,87% atau seluas 2.707,87 hektar dan alih fungsi LSD sebesar 0,13% atau seluas 3,55 hektar. Bentuk prioritas pengendalian alih fungsi LSD di Kabupaten Ngawi yaitu berupa zona prioritas tinggi, zona prioritas sedang dan zona prioritas rendah.