Penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya sertipikat ganda atau tumpang tindih objek tanah dalam satu sertipikat tanah. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, maka terdapat jalan keluar salah satunya mediasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut: (1) Mengetahui permasalahan tahapan pelaksanaan mediasi dalam upaya penyelesaian sengketa tumpang tindih; (2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan dalam penggunaan mediasi sebagai upaya penyelesaian sengketa; (3) Mengetahui permasalahan dan solusi mediasi dalam sengketa.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode normatif dengan pendekatan perbandingan hukum. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan mereduksi data tersebut dan menganalisis bahan pustaka.

Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti terhadap dokumen berita acara dan hasil wawancara pada saat mediasi di Kantor Pertanahan Surabaya Il memiliki kesimpulan sebagai berikut: (1) Adanya permasalahan dengan tidak adanya akta perdamaian yang dikeluarkan oleh pengadilan serta adanya pihak yang tidak bisa hadir dan diberikan solusi dengan mediasi melalui zoom meeting. Pada kasus kedua, ada beberapa permasalahan pada mediasi seperti adanya tahapan yang tidak dilewati yaitu gelar awal, penelitian dan ekspos hasil penelitian. (2) Faktor keberhasilan dalam mediasi berupa terdapat pihak yang kooperatif, pendidikan yang tinggi, efesiensi penyelesaian sengketa, keahlian mediator dalam menguasai masalah. Faktor kegagalan dalam mediasi berupa tidak kooperatif, kurangnya kepercayaan kepada mediator, mediator yang dianggap kurang ahli serta sifat egois. (3) Terdapat permasalahan dan solusi pada permasalahan pertama dan kedua.