Sertipikat merupakan alat bukti yang kuat mengenai hak atas tanah yang menjamin kepastian hukum. Kepastian hukum dapat dicapai ketika semua aspek terkait kepemilikan, penguasaan, dan terhadap perubahan dalam sertipikat didaftarkan. Perubahan data pendaftaran tanah salah satunya adalah perubahan data fisik yang dapat dimohonkan melalui pemisahan bidang tanah. Kasus sertipikat induk atau sisa yang luasnya tidak sesuai setelah dilakukan pengukuran pemisahan bidang tanah ditemukan di Kantor Pertanahan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Penelitian int menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mengevaluası proses pemisahan bidang tanah dan mengidentifikasi faktor- faktor yang menyebabkan perbedaan luas tanah pasca dipisahkan sebagian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan pemisahan bidang tanah di Kantor Pertanahan Kabupaten Ogan Komering Ulu belum sepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, karena masih terdapat persyaratan yang kurang dan petugas yang kurang teliti dalam memeriksa berkas permohonan, serta tidak adanya batas bidang tanah dan Gambar Ukur sebagai acuan pengukuran. Kemudian, perbedaan luas bidang tanah induk atau sisa pasca dipisahkan disebabkan oleh patok batas yang tidak ada dan dilakukan pengukuran patok bidang batas yang baru, serta perbedaan alat ukur dan metode hitung luas. Perbedaan luas bidang tanah eksisting atau secara faktual dengan yang tercantum di sertipikat tentunya akan menimbulkan masalah dikemudian hari.