Reformasi Birokrasi bertujuan untuk menciptakan pemerintahan yang lebih efektif dan responsif. Fokusnya adalah mencapai tiga tujuan utama: birokrasi yang transparan dan akuntabel, birokrasi yang kompeten, serta pelayanan publik yang berkualitas. Dengan diperolehnya suatu predikat oleh suatu instansi menandakan pada instansi tersebut pegawainya memahami secara mendalam tentang Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik yang baik. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui bagaimana persepsi pegawai di kantor pertanahan yang berpredikat WBK dan WBBM tentang Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik yang baik dan mengapa pegawai di kantor pertanahan yang berpredikat WBK dan WBBM masih belum memahami tantang Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik yang baik.

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, studi dokumen. Tidak hanya itu, berbagai data sekunder didapat penulis dari narasumber dan pencarian melalui media internet.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor yang dapat menentukan persepsi pegawai tentang Reformasi Birokrasi meliputi: Seleksi; Organisasi; Interpretasi; Physiological factor; Expectations; Cognitive abilities; Social roles; Membership in cultures dan social communities. Sedangkan untuk persepsi pegawai mengenai Pelayanan Publik yang baik dapat ditentukan dari beberapa faktor, meliputi: Attitude: Ability; Attention; Action; Accountability: Appearance; dan Simpaty. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pegawai di Kantor Pertanahan Kota Surabaya 1 belum memahami sepenuhnya tentang Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik yang baik. Hal ini dikarenakan seleksi yang dilakukan oleh pegawai bukan dari keinginan dirinya sendiri dan belum ada sosialisasi secara masif yang dilakukan baik oleh Kantor Pertanahan Kota Surabaya 1, maupun oleh Tim Penilai Internal Kanwil dan Pusat.