Pertambahan jumlah penduduk pada setiap tahunnya, berdampak pada perubahan struktur ruang maupun pola ruang. Hal ini ditandai adanya konversi lahan pertanian ke non pertanian untuk memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal atau sebagai sarana terhadap aktivitas masyarakat. Sehingga konversi lahan secara langsung maupun tidak langsung berimbas terhadap kenaikan nilai tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengidentifikasi hubungan antara struktur ruang dan pola ruang terhadap nilai tanah dan (2) Mengetahui seberapa besar pengaruh dan signifikansi struktur ruang dan pola ruang terhadap nilai tanah.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif yaitu pendekatan teoretis untuk memperoleh konfirmasi dari asumsi dan observasi yang telah dibuat sebelumnya, dengan metode kuantitatif yang memenuhi metode ilmiah, yaitu memenuhi unsur keilmuan, yaitu empirikal konkret, objektif, terukur, rasional, dan unsur sistematis, serta jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu jenis penelitian yang menggambarkan suatu keadaan sejelas- jelasnya tanpa berhubungan dengan subjek penelitian.

Hasil penelitian diperoleh, korelasi sangat lemah variabel DPK dan Pusat Perdagangan dengan nilai korelasi >0 0,25, diikuti dengan korelasi cukup variabel fungsi jaringan Jalan serta sarana dan prasarana dengan nilai korelasi >0,25-0,5. Sedangkan nilai korelasi terbesar yaitu variabel kepadatan bangunan dan peruntukan lahan dengan klasifikasi korelasi kuat sebesar >0,5 0,75. Seluruh variabel secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai tanah dengan Fhitung>Ftabel (31,389 > 2,469) dan nilai Sig. lebih kecil dari 0.05. Sehingga seluruh variabel independen yaitu DPK dan pusat perdagangan, fungsi jaringan jalan, kepadatan bangunan, sarana dan prasarana, dan peruntukan lahan berkorelasi positif terhadap nilai tanah, dengan klasifikasi korelasi yang berbeda dan variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai tanah, serta variasi nilai tanah pada Kapanewon Godean dapat dijelaskan oleh variabel- variabel independen yang terdiri dari DPK dan pusat perdagangan, fungsi jaringan jalan, kepadatan bangunan, sarana dan prasarana, dan peruntukan lahan sebesar 65,6%.