Pertumbuhan penduduk yang pesat serta banyaknya Perguruan Tinggi yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berimbas pada tingginya permintaan hunian dari masyarakat baik yang sudah tinggal di DIY maupun masyarakat pendatang. Permintaan akan hunian tersebut mengakibatkan gejolak perkembangan di bidang properti salah satunya adalah apartemen. Apartemen merupakan suatu bangunan yang terdiri dari beberapa unit hunian yang disusun secara bertingkat, serta memiliki kebutuhan ruang dan fasilitas yang sama, untuk mengatasi permasalahan padatnya tingkat hunian dan keterbatasan lahan yang berada di daerah perkotaan. Menurut data SEKI (Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia) Bank Indonesia, Posisi Pinjaman Kredit Rupiah yang diberikan oleh Bank Umum dan BPR Kepada Bukan Lapangan Usaha (Konsumsi Rumah Tangga) pada flat dan Apartemen mengalami kenaikan dari tahun 2017 rupiah hingga November 2021. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi permintaan pasar apartemen di Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kombinasi atau biasa disebut mix method. Data terkati harga, jumlah unit terjual, tahun bangun dari suatu apartemen, dan pendapat dari pemilik apartemen dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner. Berdasarkan hasil kuesioner dan pengolahan data, Peningkatan harga apartemen di Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya di Kabupaten Sleman ternyata diikuti oleh permintaan pasar yang juga meningkat. Dalam kurun waktu 11 tahun dari total unit apartemen yang ada yaitu sebanyak 583 unit, apartemen vivo sleman di tahun 2024 sudah terjual sebanyak 370 unit. Hal tersebut mengindikasikan bahwa permintaan pasar pada Apartemen Vivo Sleman sebesar 58%. Dari tahun 2013 hingga tahun. 2024 tipe studio deluxe telah terjual 167% untuk dan 67% untuk tipe 2 bedroom. Selain itu terdapat juga faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pasar apartemen diantaranya adalah pendapatan rumah tangga (income), harga apartement, jumlah pembeli, selera, dan ekspektasi. Serta pada selera tiap pengguna apartemen terdapat 3 tipe sesorang dalam memilih apartemen, tipe yang pertama adalah tipe rasionalitas impresi apresiasi, tipe yang kedua tipe impresi rasionalitas apresiasi, dan tipe yang ketiga adalah tipe apresiasi rasionalitas
impresi