Pemotretan udara menggunakan wahana drone telah menjadi metode yang semakin populer dalam pengumpulan data geospasial karena kemampuannya yang cepat dan efisien. Meski demikian, belum ada peraturan yang secara spesifik mengatur jumlah dan sebaran Ground Control Point (GCP) yang optimal untuk proses orthorektifikasi foto udara yang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah dan sebaran GCP terhadap ketelitian horizontal (CE90) dari orthophoto serta mengetahui nilai ketelitian horizontal (CE90) orthophoto dari hasil tiap model jumlah dan sebaran GCP untuk mencari kerangka yang optimal.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan korelasional. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dengan melakukan pengukuran dan pengamatan langsung di lapangan. Analisis data dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan uji statistik berupa uji F stimultan dan uji T parsial. Data lapangan yang akan diakuisisi pada penelitian ini adalah koordinat GCP, koordinat ICP, foto udara. Akuisisi data lapangan dilakukan dengan pemasangan Premark GCP, pengukuran GCP, perencanaan jalur terbang, pemotretan udara, pengukuran ICP.

Pengolahan data hasil pengukuran GCP dan ICP menunjukan hasil yang baik dimana dari keseluruhan 17 titik GCP dan 12 titik ICP mendapatkan hasil solution fixed dengan nilai horizontal precision mencapai milimeter. Hasil dari pengolahan foto udara dari model 1 hinggs model 5 mendapatkan nilai GSD sebesar 4,3 cm/pix. Berdasarkan hasil analisis nearest neighbour dengan rumus R", model 1 hingga model 5 memiliki pola persebaran GCP yang sama yaitu seragam atau menyebar. Model 1 hingga model 5 memiliki ketelitian CE90 masing-masing sebesar 0,088 m, 0,080 m, 0,076 m, 0,087 m, dan 0.058 m. Kelima model variasi GCP memenuhi syarat ketelitian peta Juknis PTSL 2024. Hasil uji statistik uji F stimultan dan uji T parsial berdasarkan nilai signifikansi menunjukan bahwa jumlah dan sebaran tidak berpengaruh terhadap ketelitian horizontal CE90 baik secara stimultan maupun parsial. 0,058 m. Model optimal adalah Model 2 dengan 11 GCP, RMSE GCP 5,035 mm, dan CE90 0,080 m.