Pemetaan Desa/Kalurahan lengkap melalui PTSL menjadi aspek yang dibutuhkan dalam menata penggunaan dan pemanfaatan tanah. Hingga tahun 2022, pemetaan bidang tanah menunjukan progres yang lambat dan belum mencapai target. Metode pengumpulan data fisik terintegrasi tahun 2023 menjadi solusi, namun hasil capaian PTSL di Kapanewon Minggir menunjukan belum terwujud Desa/Kelurahan lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan capaian hasil, faktor penghambat serta strategi Kantor pertanahan Kabupaten Sleman dalam kegiatan pengumpulan data fisik terintegrasi di Kapanewon Minggir tahun 2023. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pengumpulan data fisik terintegrasi telah sesuai dengan Petunjuk Teknis (Juknis) tahun 2023 dan mengalami peningkatan capaian dari tahun sebelumnya, namun belum memenuhi Nilai Desa Lengkap (NDL) yang ditetapkan. Capaian masing-masing Kalurahan yakni Kalurahan Sendangmulyo sebanyak 93,85%, Kalurahan Sendangsari sebanyak 92,46%, Sendangagung 98,07%, dan Kalurahan Sendangrejo 89,71%. Belum terwujudnya Kalurahan lengkap disebabkan oleh faktor penghambat dari internal Kantor Pertanahan yaitu kekurangan SDM, keterbatasan sarana, dan kesulitan dalam identifikasi. Sedangkan, faktor eksternal yaitu kekurangan data pendukung di Kalurahan, tumpang tindih agenda akhir tahun, dan pergantian dukuh. Strategi percepatan pengumpulan data fisik melibatkan unsur Man, Money, Materials, Machines dan Methods (5M).