Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan suatu wilayah memiliki sebuah desa pinggiran sebagai perantara kota dan desa. perkembangan kota dan jumlah penduduk yang pesat menuntut pertumbuhan pesat wilayah sub-urban daerah istimewa yogyakarta. Hal ini, membuat perubahan alih fungsi lahan lahan pertanian ke non pertanian yang meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bermaksud untuk mengevaluasi dampak alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian di wilayah pinggiran kota yogyakarta, dengan observasi lapangan untuk sesi wawancara dengan narasumber guna mendapatkan informasi terkait alih fungsi lahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas lahan yang dialihfungsikan sebesar 0 ha 285.128 ha dengan nilai total manfaat jasa lingkungan yang hilang sebesar Rp. 14.323.255. 000.000, yaitu terdiri dari Nilai guna langsung sebesar Rp. 5.432.255.000.000, Nilai Guna Tidak Langsung sebesar Rp. 79.440.000, Nilai Keberadaan sebesar Rp.947.000. Secara garis besar ini berpengaruh kepada kehidupan para petani sehingga dibutuhkan kebijakan pemerintah terhadap alih fungsi lahan agar terciptanya kualitas kehidupan dengan lingkungan yang berkelanjutan.