Desa Nglanjuk, salah satu desa di Kabupaten Blora, sebesar 92,73% bidang tanahnya telah terdaftar baik secara sporadik maupun sistematis. Kondisi tersebut dapat mendorong percepatan reforma agraria dengan mengembangkan penataan akses melalui potensi desa dengan memberdayakan subyeknya. Penelitian ini akan mengkajı potensi wilayah baik secara fisik dan non fisik, inventarisasi ragam jenis usaha yang telah dilakukan masyarakat maupun potensi jenis usaha baru serta mengidentifikasi potensi dampaknya terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. Metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui wawancara ditujukan kepada masyarakat selaku pelaku usaha dan pemangku kebijakan yang membidangi urusan pertanian, pangan, dan perdagangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi dominasi lahan pertanian jumlah penduduk produktif mendorong pengembangan ekonomi pertanian Nglanjuk. Dari usaha yang sudah berjalan, terdapat usaha dengan minat tinggi seperti pertanian dan industri rumah tangga yang dapat ditingkatkan kembali pendapatan dan keuntungannya. Terdapat peningkatan produksi bagi pertanian "Salibu" menjadi 7200 kilogram per tahun dengan kuntungan tahunan mencapai Rp112.488.000/Ha dan industri keripik tempe mencapai keuntungan harian Rp6.986.800 dari produksi 506 kilogram tempe.