BPHTB merupakan salah satu jenis pajak daerah yang memiliki potensi untuk peningkatan penerimaan PAD yang dipungut berdasarkan penghitungan sendiri oleh Wajib Pajak (self assesment) dengan dasar pengenaannya yaitu NPOP Namun, dalam hal NPOP tidak diketahui nilainya atau lebih kecil dari NJOP, maka dasar pengenaan BPHTB yang digunakan yaitu NJOP Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi merupakan salah satu wilayah yang memiliki nilai NJOP yang lebih rendah dari Harga Pasar maupun ZNT Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi penerimaan BPHTB di Kecamatan Pebayuran dan untuk mengetahui mana yang memiliki potensi lebih besar sebagai dasar BPHTB untuk dijadikan saran terhadap pemerintah Kabupaten Bekasi dalam mengambil kebijakan untuk penentuan dasar pengenaan BPHTB. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode gabungan antara kuantitatif dan kualitatif. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa potensi penerimaan BPHTB menggunakan ZNT memiliki peningkatan 54.49% dibandingkan NJOP dan 53.81% meningkat dibandingkan dengan Harga Pasar Adapun potensi penerimaan BPHTB berdasarkan ZNT di Kecamatan Pebayuran memiliki nilai rata-rata paling tinggi yaitu sebesar Rp. 28.165.903 Oleh karena itu, nilai ZNT dapat dijadikan sebagai dasar pengenaan BPHTB untuk kondisi harga pasar harga transaksi pada NPOP yang tidak diketahui nilainya atau lebih rendah dari NJOP