Pesatnya perkembangan lingkungan pada sebuah wilayah mengakibatkan munculnya lingkungan yang kumuh yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk, serta meningkatnya kegiatan perindustrian dan perdagangan. Penanganan lingkungan kumuh salah satunya melalui program Konsolidasi Tanah. Pelaksanaan Konsolidasi Tanah seringkali menemukan kegagalan sehingga perlu adanya contoh keberhasilan pelaksanaan program tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jalannya program konsolidasi tanah terkait dengan kondisi lingkungan pasca Konsolidasi Tanah, mengetahui faktor penghambat dan pendorong, serta dampak sosial-ekonomi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan pendekatan mixed method atau metode campuran. Metode pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini yaitu pelaksanaan Konsolidasi Tanah berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku dan tercapainya peningkatan kualitas lingkungan serta berdampak baik pada sosial-ekonomi masyarakat. Hasil dari pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Desa Penawangan dapat dijadikan acuan tingkat keberhasilannya jika program serupa diduplikasi di lokasi yang sejenis serta dapat mengetahui upaya mengatasi masalah yang timbul nantinya pada saat pelaksanaan berlangsung.