Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul telah memiliki RDTR, tetapi masih terdapat pendirian bangunan di kawasan yang sudah ditetapkan sebagai zona pertanian. Problematika tersebut harus segera diatasi karena ruang yang terbatas perlu dilakukan penataan, pengaturan, pemanfaatan, dan pengendalian demi mewujudkan keseimbangan lingkungan sesuai daya dukungnya. Prediksi penggunaan lahan bertujuan untuk memudahkan dalam mengambil keputusan terkait pembangunan dan tata ruang, khususnya bagi lingkup pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan tata ruang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sekuensial ekspanatori dengan pendekatan spasial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis luas dan sebaran alih fungsi lahan pertanian, faktor- faktor yang memengaruhi, upaya pengendalian, serta implementasi kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang di Kapanewon Sewon. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, terjadi perubahan penggunaan lahan sawah menjadi lahan terbangun dari tahun 2023 2038 seluas 71,100 Ha (5,989%). Hal tersebut dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu eksternal dan. Oleh karena itu, Kantor Pertanahan dan DPTR Bantul beserta pemerintah kalurahan setempat melakukan beberapa upaya untuk meminimalisir alih fungsi lahan yang mana keberhasilan implementasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik pendorong maupun penghambat.