Salah satu pembangunan infrastruktur yang sedang gencar dilaksanakan oleh pemerintah adalah pembangunan jalan tol. Salah satu pembangunan jalan tol di Jawa Tengah adalah pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo. Pada tahap pemberian ganti kerugian tidak terlepas dari permasalahan. Permasalahan yang terjadi berasal dari unsur internal atau dari BPN, instansi yang memerlukan tanah ataupun tim penilai dan unsur eksternal dari pihak yang berhak atau lembaga kemasyarakatan.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui progres pengadaan tanah serta problematika dan solusi yang dilakukan dalam tahap pemberian ganti kerugian di Kecamatan Ngawen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data diperoleh dengan cara wawancara secara langsung kepada informan yang telah ditentukan dan dengan melakukan studi dokumen terkait pengadaan tanah.

Hasil penlitian ini menunjukkan bahwa target pengadaan tanah di Kecamatan Ngawen adalah sebanyak 825 bidang tanah dan sudah terselesaikan sebanyak 817 bidang tanah. Problematika yang terjadi pada tahap pemberian ganti kerugian yaitu terdapat revisi hasil penilaian, perbedaan antara luas pengukuran oleh BPN dan luas pada alas hak calon tanah pengganti tanah kas desa, penolakan nilai ganti kerugian dari masyarakat, perbedaan persepsi masyarakat mengenai proses pengadaan tanah, beberapa masyarakat menginginkan tanahnya dihindari, dan belum siapnya pemerintah desa dalam melakukan pembebasan tanah desa. Solusi yang dilakukan adalah memperbaiki hasil penilaian, membuat berita acara beda luas dan memberi pemahaman kepada pihak yang bersangkutan, mengajukan keberatan ke Pengadilan Negeri, dilakukan sosialisasi pengadaan tanah kepada pihak yang berhak dan pelaksana pengadaan tanah di desa, melakukan permohonan ke PPK agar tanahnya dihindari, dan melakukan studi tiru ke desa lain yang telah berhasil.