Stigma negatif masyarakat tentang pelayanan pertanahan yang berbelit-belit dan antrian yang panjang mengakibatkan masyarakat menuntut adanya perbaikan pelayanan pertanahan. Kantor Pertanahan Kota Surakarta melakukan upaya peningkatan pelayanan dengan menciptakan suatu inovasi pelayanan yaitu Layanan Tanpa Lama (LANTALA). Inovasi ini merupakan inovasi peralihan hak atas tanah dengan optimalisasi Aplikasi Elektronik LOKETKU. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis penerapan LANTALA, faktor pendukung dan faktor penghambat serta respon masyarakat melalui lima dimensi kualitas pelayanan dan hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada PERMENPAN RB Nomor 14 Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dilengkapi ilustrasi statistik berupa angka. Jumlah informan wawancara sebanyak 15 orang dan jumlah responden kuesioner tertutup sebanyak 30 orang, dipilih secara purposive. Data terdiri dari: (1) Data primer, diperoleh dari dari wawancara, observasi, dan pengisian kuesioner tertutup; (2) Data Sekunder, berupa dokumen-dokumen, video testimoni, dan sosial media yang terkait LANTALA. Sedangkan analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif.

Hasil kajian ini menunjukkan bahwa LANTALA telah memenuhi berbagai aspek dalam karakteristik inovasi sehingga inovasi ini dianggap berhasil diterapkan. Faktor inovasi LANTALA diantaranya berasal dari petugas, organisasi, dan intansi BPN Kota Surakarta yang saling bersinergi. Sedangkan faktor penghambat berasal dari gangguan server dan gangguan administratif yang dapat diatasi oleh BPN Kota Surakarta. Sementara untuk respon masyarakat dihasilkan bahwa LANTALA memenuhi lima dimensi kualitas pelayanan di dukung dengan hasil pengolahan IKM yang memperoleh nilai sebesar 84,15 yang berada pada interval 76,61-88,30, hasil nilai Inovasi LANTALA masuk ke dalam kategori "Baik".