Pertumbuhan penduduk dan pembangunan wilayah yang terus meningkat akan tetapi ketersedian tanah yang terbatas akan mengakibatkan terjadinya benturan kepentingan. Hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia terhadap tanah akan terus bertambah, sedangkan tanah memiliki luasan yang tetap. Untuk itu dibutuhkan adanya keselarasan antara penggunaan tanah dengan kebijakan penataan ruang agar dapat memperoleh penggunaan tanah yang optimal, serasi, dan seimbang. Tujuan kajian ini dilakukan adalah untuk: (a). mengetahui jenis, luasan, dan pola sebaran perubahan penggunaan tanah Bagian Wilayah Perkotaan Diwek; (b). mengetahui kesesuaian perubahan penggunaan tanah terhadap Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Perkotaan Diwek; dan (c). mengetahui potensi perubahan penggunaan tanah selama berlakunya RDTR Bagian Wilayah Perkotaan Diwek.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian survei dengan pendekatan deskriptif. Metode survei dilakukan pada saat ground check penggunaan tanah aktual. Selain itu dilakukan pula wawancara dengan kepala desa dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Jombang. Pendekatan deskriptif digunakan agar dapat menampilkan gambaran nyata dari objek yang diteliti. Model analisis pada penelitian ini menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan melakukan teknik tumpang susun (overlay).

Hasil analisis yang pertama menujukkan dalam kurun waktu lima tahun terjadi penambahan luas terbesar pada penggunaan tanah kampung jarang tidak teratur yaitu seluas 25,02 Ha dan penggunaan tanah yang mengalami pengurangan luas terbesar terjadi pada penggunaan tanah kebun tebu seluas 23,50 Ha. Terdapat pula penggunaan tanah yang tetap atau tidak berubah yaitu seluas 1133,49 Ha (95,04%). Berdasarkan hasil analisis tetangga terdekat, perubahan penggunaan tanah di BWP Diwek termasuk dalam klasifikasi random (acak). Kedua, terdapat tiga klasifikasi kesesuaian perubahan penggunaan tanah terhadap RDTR yaitu sesuai (882,05Ha), belum sesuai (272,56 Ha). dan tidak sesuai (38 Ha). Ketiga, potensi perubahan penggunaan tanah selama RDTR BWP Diwek berlaku dibuat dalam tiga klasifikasi yaitu berpotensi berubah sesuai RDTR (272,56 Ha), berubah tidak sesuai RDTR (38 Ha), dan tidak berpotensi berubah sesuai RDTR (882,05 Ha).