Ilmu Sosiatri merupakan ilmu yang mempelajari tentang fenomena pembangunan masyarakat (Social Development) yang berbasis pada penelitian sosial dan berorientasi pada pemecahan masalah-masalah sosial (social problems). Sebagai suatu kebenaran yang bersifat hipotetis, adalah suatu hal yang logis apabila ilmu mengalami sebuah dinamika. Secara historis, Ilmu Sosiatri (Social Devolopment) muncul sebagai jawaban atas tuntutan sosial yang menghadapi kondisi patologis yang kompleks seperti kemiskinan (poverty), angka buta huruf yang tinggi (illateracy). pengangguran (unemployment) dan permasalahan sosial lainnya (social problems) pasca kemerdakaan. Pada perkembangan berikutnya Sosiatri lebih banyak mencurahkan interest kajian (konsentrasi) pada pengembangan masyarakat (community development) dan kebijakan sosial (social policy) sebagai suatu produk keputusan politik untuk menyelesaikan persoalan-persoalan sosial (social problems) dan pada saat yang sama sebagai usaha untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat

Sejalan dengan deskripsi di atas, secara operasional dapat dieksplanasikan bahwa Jurusan Fisipol UGM secara garis besar berupaya menjadi institusi pendidikan tinggi yang senantiasa mengembangkan keahlian dan kemampuan profesional di bidang pembangunan masyarakat (social development).

Kurikulum S1-limu Sosiatri dirancang untuk menciptakan output yang memiliki kompetensi di bidang pembangunan masyarakat. Ilmu Sosiatri mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif dalam setiap posisi ataupun karir yang hendak diraih dengan memiliki bekal:

Kemampuan penelitian dalam bidang Pembangunan Masyarakat Kemampuan menyusun berbagai model dan Strategi Pengembangan

Masyarakat (Community Development) Kemampuan menyusun model pemecahan Masalah Sosial (Social Problems)

Kemampuan menyusun Kebijakan Sosial (Social Policy) Kemampuan mengintegrasikan ilmu-ilmu sosial untuk memecahkan permasalahan sosial dalam kerangka pembangunan masyarakat.

masalah sosial kontemporer perlu segera direspon melalui perubahan mendasar dalam muatan kurikulum. Sedang metode perkuliahan dilakukan dengan berbasis pada partisipasi mahasiswa, sehingga Staf pengajar hanya berperan sebagai fasilitator sekaligus mediator dalam proses belajar mengajar. Setelah dibekali secara teoritis dalam proses perkuliahan mahasiswa kemudian diajak untuk mengidentifikasi secara langsung masalah sosial sekaligus menjawab masalah-masalah sosial melalui pengembangan penelitian pembangunan masyarakat.