"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian".

Ketika kita berbicara tentang buku kita tidak bisa lepas dari lembaga bernama perpustakaan. Dan ada tokoh penting di dalam perpustakaan
itu yang berpredikat pustakawan Sarwono, yang menjadi pustakawan di Universitas Gadjah Mada, tergelitik untuk menyumbangkan buah pemikirannya melalui kumpulan tulisan di Harian Bernas dan kemudian koranbernas id. Kumpulan artikel yang dibukukan memang relatif sedikit. Ada 21 artikel dengan berbagai topik, tetapi tidak keluar dari kata kunci perpustakaan. Betapa pun begitu, kehadiran buku berjudul Literasi, Pandemi, dan Pustakawan, layak diapresiasi

Buku ini, tentu akan menambah koleksi perpustakaan yang menyimpannya. Jauh lebih penting dari itu, Sarwono tidak ingin hilang dari catatan sejarah sebagaimana diungkapkan Pramoedya, la ingin bekerja untuk keabadian