
PERPUSTAKAAN STPN
Pengarang | Soerjanto Poespowardojo;Frans M. Perera |
Penerbit | PT. Gramedia Widisarana |
Tempat Terbit | Jakarta |
Tahun Terbit | 1994 |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Kolasi | xix, 316 hlm.: ilus.; 20 cm |
Subjek | Wawasan Kebangsaan |
Media | Buku |
Abstrak | |
Tantangan dan Dinamika Perjuangan Kaum Cendikiawan Indonesia. Gagasan yang tumbuh di Lembaga Pengkajian Strategi dan pembangunan untuk menyelenggarakan seminar mengenai Pendidikan Wawasan Kebangsaan lahir dari suatu keprihatinan. Yang nampak merupakan keprihatinan dari berbagai kalangan masyarakat Indonesia, akan menyempitnya wawasan kebangsaan secara umum di sekeliling kita. Ironisnya keprihatinan itu lebih merupakan hasil penilaian terhadap perilaku masyarakat dikota kota besar dan kalangan � kalangan tertentu kelas menengah dan kelas atas masyarakat kita, yang notabene mampu mengkristalisasikan sikap hidupnya di media cetak maupun elektronik secara masal yang pada giliranya akan mempengaruhi proses politik dan dengan demikian ikut membentuk kebijaka-kebijakan politik yang dirumuskan oleh lembaga-lembaga Negara. Dalam kehiodupan kenegaraan, kebijakan �kebijakan itu kemudian memang akan menggapai masyarakat di daerah dan di desa juga. Salah satu pesan penting dari sekelompok cendikiawan Indonesia yuang menjadi kontributor terbitan ini adalah kesadaran actual secara kelompok atas adanya krisis solidaritas keindonesiaan yang secara actual menjurus kea rah desintegrasi kehidupan bangsa Indonesia di masa depan.. Gejala ini merupakan sebuah ironi kesejarahan Indonesia bila dihadapkan dengan momen histories yang berlangsung unik dan einmalig dalam peristiwa pencerahan akal budi kaum cendikiawan Indonesia tempo dulu yakni Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Sekelompok cendikiawan yang mencetuskan gagasan dalam terbitan ini menghimbau dan mencanangkan suatu gerakan kebangkitan kebangsaan Indonesia baru. Dimulai dengan menghayati kesadaran sejarah tentang makna Sumpah Pemuda 1928 tentang solidaritas keindonesiaan modern yang didasarkan atas tempat tinggal dan hak-hak hukum yang sama di depan hukum nasional di alam kemerdekaan sebagai warga Negara tanpa deskriminasi. Dengan demikian terjadi regrouping bukan atas ikatanikatan primordial, sectarian dan ekslusif melainkan atas dasar wawasan kebangsaan sehingga tercipta konsolidasi menghadapi persaingan dalam pergaulan antar bangsa. Kaum cendikiawan Indonesia menjadi pelaku utama dari tantangan dan dinamika tersebut. Akhirnya para penyuting mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penerbitan buku ini |
Nomor Rak | 320 - E | |||||||||||||||
Nomor Panggil | 320 Poe | |||||||||||||||
Lokasi | Ruang Baca | |||||||||||||||
Eksemplar | 4 | |||||||||||||||
![]() Pencarian koleksi menggunakan RFID akan membantu mempercepat menemukan koleksi di rak buku. Gunakan fitur ini jika mengalami kesulitan dalam menemukan koleksi di rak buku. Untuk menggunakan fitur ini silahkan klik salah satu Tombol Pesan diatas kemudian hubungi Petugas Pelayanan Sirkulasi dengan menyebutkan Judul Bukunya. |