Sekolah bukan hanya mengajarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan, melainkan juga mendidik para siswanya dengan nilai-nilai yang bersumber pada pancasila, budaya bangsa, dan agama. Pendidikan nilai itu hanya dapat diwujudkan dalam suatu kebersamaan karena di dalamnya dapat dikembangkan nilai-nlai, seperti saling menghormati, kesetiakawan, kebebasan dalam kreativitas, dan interioritas (hidup hatiniah). Dalam kebersamaan, nilai dasar itu dapat lebih dijabarkan melalui beraneka macam kegiatan. Melalui suatu refleksi terhadap interioritas atau hidup hatiniahnya, orang akan dapat melihat dan memahami dua macam kesadaran dalam dirinya. Pertama, kesadaran akan �adanya diri sendiri� dengan segala kelebihan dan kekurangan. Kedua, kesadaran akan adanya yang lain� seperti apa adanya di luar dirinya sendiri. Kesadaran yang kedua itu akan menimbulkan kesempatan bahwa dia dapat megadakan �relasi� dan �komunikasi� dengan yang lain. Relasi itu harus dijaga keseimbangan dan keselarasannya. Di samping itu, kedua macam kesadaran ini akan dapat mengembangkan baik dinamika pribadi maupun keterlibatan sosial serta pertanggungjawabannya. Wajar dan pada tempatnya apabila sekolah, di samping tetap mempertahankan mutu akademik pengajarannya, juga memperhatikan pelaksanaan pendidikan nilai.