
PERPUSTAKAAN STPN
Pengarang | Janianton Damanik;Erda Rindrasih dkk |
Penerbit | Gadjah Mada University Press |
Tempat Terbit | Yogyakarta |
Tahun Terbit | 2019 |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 978-602-386-010-4 |
Kolasi | xiii, 212 hlm. ; ilus. ; 23 cm |
Subjek | Industri Pariwisata |
Media | Buku |
Abstrak | |
Terminologi desa wisata (tourism village) jarang ditemukan di dalam literature. Para ahli mengakui kebingungan mengartikannya dengan mengaitkan sejumlah aktivitas pariwisata yang berkembang di daerah pedesaan (Parekh, 2010, Page dan Getz, 1997-4). Desa wisata dapat diartikan sebagai desa secara sengaja dibangun atau secara alami memiliki kemampuan untuk menarik kunjungan wisatawan karena ketersediaan potensi atraksi alam dan budayanya Konsep yang digunakan perencana pembangunan pariwisata pedesaan di Indonesia adalah bahwa desa wisata merupakan "bentuk integrasi antara atraksi. akomodas: dan fasilitas yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tradisi setempat (Republik Indonesia, 2009) Definisi operasional ini digunakan sebagai basis kebijakan pengembangan pariwisata perdesaan di Indonesia. Oleh sebab itu di dalam tulisan ini terminologi desa wisata dimaknai sama dengan pariwisata perdesaan (rural tourism). Dibandingkan dengan konsep desa wisata, konsep pariwisata perdesaan sendiri lebih sering ditemukan di dalam berbagai publikasi ilmiah (Youell, 1996: Page dan Getz, 1997 Kuvacic, et al, 2010; Chuang, 2010). Namun demikian secara subtansial tidak terlihat perbedaan yang siginifkan antar keduanya. Chuang (2010:1313) dan Kuvacic, et.al, (2010: 1648) merangkum pendapat beberapa ahli dan lalu memaknai pariwisata perdesaan dengan menunjukkan suatu lingkungan geografis tempat terjadi/berlangsungnya aktivitas pariwisata dan karakteristik asli berupa budaya tradisional, budaya pertanian, lanskap pedalaman dan gaya hidup sederhana. Konteks ruang (space) menjadi penting untuk memosisikan aktivitas dan implikasi perkembangan pariwisata perdesaan. Ahli lain mengartikan "rural tourism is one of the forms of sustainable development that through promoting productivity in rural zones, brings about employment, income distribution, preservation of village environment and lokal culture, raising host community's participation and presenting appreciate methods to conform beliefs and traditional values with new circumstances Youell (1996: 136). Rural tourism adalah bentuk alternative pariwisata yang mampu menyumbang perubahan-perubahan positif terhadap sumberdaya social, ekonomi dan budaya di daerah perdesaaan. |
Nomor Rak | 330 - M | ||||||||||||||||||
Nomor Panggil | 338.479.1 Jan M | ||||||||||||||||||
Lokasi | Ruang Baca | ||||||||||||||||||
Eksemplar | 5 | ||||||||||||||||||
![]() Pencarian koleksi menggunakan RFID akan membantu mempercepat menemukan koleksi di rak buku. Gunakan fitur ini jika mengalami kesulitan dalam menemukan koleksi di rak buku. Untuk menggunakan fitur ini silahkan klik salah satu Tombol Pesan diatas kemudian hubungi Petugas Pelayanan Sirkulasi dengan menyebutkan Judul Bukunya. |