
PERPUSTAKAAN STPN
Pengarang | Betty Sri Laksmi Jenie;Winiati Pudji Rahayu |
Penerbit | Kanisius |
Tempat Terbit | Yogyakarta |
Tahun Terbit | 1990 |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 979-413-769-3 |
Kolasi | 148 hlm.: ilus.; 20 cm |
Subjek | Limbah Industri |
Media | Buku |
Abstrak | |
Limbah industri pangan dapat menimbulkan masalah dalam penangananya karena mengandung sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak, garam-garam mineral dan sisa bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Sebagai contohnya, limbah dari industri susu, pembekuan dan pengeringan makanan, industri pengolahan daging, unggas, dan hasil laut dapat menimbulkan bau yang tidak diinginkan dan polusi berat pada perairan bila pembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat. Pada umumnya, limbah industri pangan tidak membahayakan kesehatan masyarakat, karena tidak terlibat langsung dalam perpindahan penyakit. Akan tetapi kandungan bahan organiknya yang tinggi dapat bertindak sebagai sumber makanan untuk pertumbuhan mikroba. Dengan pasokan makanan yang berlimpah, mikro organisme akan berkembang biak dengan cepat dan mereduksi oksigen terlarut yang terdapat dalam air. Secara normal air mengandung kira-kira 8 ppm oksigen terlarut. Standar minimum oksigen terlarut untuk kehidupan ikan adalah 5 ppm dan dibawah standar ini akan menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainya. Kandngan bahan organikdari suatu limbah biasanya dinyatakan dengan parameter BOD atau �Biological Oxygen Demand� BOD dapat didefinisikan sebagai jumlah oksigen terlarut yang dikonsumsi atau digunakan oleh kegiatan kimia atau mikrobiologi, suatu contoh air diinkubasi dalam keadaan gelap (biasanya 5 hari) pada suhu tertentu(20 C), oleh kerena oksigen dibutuhkan untuk oksidasi bahan organik, maka BOD menunjukkan indikasi kasar banyaknya kandungan bahan organik dalam contoh tersebut. Efluen (air buangan) dalam BOD tinggi dapat menimbulkan masalah polusi bila dibuang langsung kedalam suatu perairan, atau badan air, karena akibat pengambilan oksigen ini akan segera mengganggu seluruh keseimbangan ekologi dan bahkan dapat mrnyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainya. |
Nomor Rak | 600 - P | ||||||||||||
Nomor Panggil | 628.5 Jen p | ||||||||||||
Lokasi | Ruang Baca | ||||||||||||
Eksemplar | 3 | ||||||||||||
![]() Pencarian koleksi menggunakan RFID akan membantu mempercepat menemukan koleksi di rak buku. Gunakan fitur ini jika mengalami kesulitan dalam menemukan koleksi di rak buku. Untuk menggunakan fitur ini silahkan klik salah satu Tombol Pesan diatas kemudian hubungi Petugas Pelayanan Sirkulasi dengan menyebutkan Judul Bukunya. |