Keterampilan menulis karya ilmiah sebagai hasil sebuah penelitian, semakin terus berkembang, seiring lajunya perkembangan akademis peserta didik di sebuah Perguruan Tinggi. Metode penelitian ilmiah adalah jalan panjang yang terbentang luas bagi dunia akademis untuk menelusuri ilmu pengetahuan secara teoritis dan empiris. Seiring bertumbuhnya keilmuan yang maju pesat, maka dituntut pula keunggulan SDM nya untuk dapat mengetahui, menggali dan mengkaji berbagai kemajuan itu secara lebih komprehensif dan mendalam. Banyak peneliti yang terjebak dalam penelitian deskriptif, hanya bercerita tentang apa yang dilihat saja, yang hanya menggunakan indra penglihatan, atau apa yang dikatakan orang saja dengan bertanya ala kadarnya kepada subjek yang diteliti. Cara demikian tidaklah salah dalam penelitian deskriptif, tetapi karena tidak dilakukan elaborasi dan akurasi data yang sangat dangkal dan sedikit, justru dapat menyebabkan bias data "kebohongan data". Interpretasi yang dikemukakan bisa salah dan berbeda dari makna (meaning) yang sebenarnya. Padahal dalam penelitian deskriftif kualitatif, justru ketepatan Interpretasi terhadap subjek di dalam setting sosial, sangat menentukan penafsiran makna yang sesungguhnya.