Pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan Jalan Baru Batas Kota Singaraja-Mengwitani Ttik 7-10 di Kabupaten Buleleng pada tahun 2019 belum terselesaikan sehingga kegiatan tersebut tidak sesuai dengan rencana waktu yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Mundurnya waktu pelaksanaan pengadaan tanah menyebabkan kemunduran penyelesaian pengadaan tanah dan juga pelaksanaan pembangunan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya perbedaan antara waktu yang direncanakan dengan realitas waktu pelaksanaan dan juga penyebab terjadinya misschedule dalam pengadaan tanah untuk pembangunan Jalan Baru Batas Kota Singaraja-Mengwitani titik 7-10. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan rasionalistik. Hasil penelitian ini: pertama perbedaan waktu terlihat jelas pada tahap kegiatan inventarisasi dan identifikasi, musyawarah ganti kerugian, dan tahap pemberian ganti kerugian. Kedua penyebab terjadinya misschedule karena kurang berjalannya fungsi manajemen antara lain: planning (perencanaan yang kurang matang), organizing (berkaitan dengan sumber daya manusia sebagai pemeran utama dalam pelaksanaan kegiatan), actuacting (berkaitan dengan tindakan atau usaha bersama dalam mencapai tujuan), dan controlling (pengawasan yang kurang maksimal).