Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya sektor pembangunan menyebabkan terjadinya alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian sangar sulit dihindari. Permasalahan yang ada saat ini yaitu belum adanya data tentang LP2B vang cukup memadai. Perlu adanya analisis kesesuajan dari data hasil inventarisasi kawasan LP2B terhadap RTRW dan kondisi eksisting untuk mengetahui sebaran potensi wilayah PLP2B. Penelitian ini dilakukan di Kota Kendari, untuk mengetahuai potensi LP2B dan kesesuaiannya dengan RTRW. Metode yang digunakan untuk mencapai tuj uan tersebut adalah metode penelitian kualitatif eksploratif dengan pendekatan spasial/keruangan untuk memahami gejala tertentu agar mempunyai pengetahuan yang lebih mendalam melalui media ruang yang dalam hal ini variabel ruang mendapat posisi utama dalam setiap analisis. Penelitian ini juga memetakan dan membuat data informasi mengenai sebaran potensi wilayah PLP2B di Kota Kendari. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa data hasil inventarisasi kawasan LP2B tahun 2020 ditemukan adanya ketidaksesuaian terhadap RTRW yaitu seluas 721,41 Ha atau sebesar 67,13% dan untuk yang sesuai yaitu seluas 353,20 Ha atau sebesar 32,87% dari luas keseluruhan yaitu seluas 1074,61 Ha, data hasil inventarisasi kawasan LP2B tahun 2020 terhadap kondisi eksisting juga ditemukan adanya ketidaksesuaian yaitu seluas 363,41 Ha atau sebesar 33,82% dan sesuai yaitu seluas 721,41 Ha atau sebesar 67.13% dari luas keseluruhan yaitu seluas 1074,61 Ha. Sedangkan untuk sebaran potensi wilayah PLP2B ditemukan adanya ketidaksesuain terhadap RTRW dan kondisi eksisting yaitu seluas 211,25 Ha atau sebesar untuk yang 19,66% dan untuk yang sesuai 863,36 Ha atau sebesar 80.34%.