Inovasi dalam pelayanan publik menjadi suatu budaya baru bagi pemerintah sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik. Kantor Pertanahan Kota Parepare telah melaksanakan inovasi inventarisasi kasus tanah yang disebut Sikatutui. Inovasi ini dilatarbelakangi karena penaganan kasus tanah tidak terintegrasi antara Kantor Pertanahan dengan kelurahan di Kota parepare sehingga menyulitkan dalam mengidentifikasi tanah yang bermasalah di Kota Parepare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan Sikatutui yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kota Parepare, mengetahui progres penanganan dan penyelesaian pasca kegiatan Sikatutui dan mengetahui pengaruh pelaksanaan kegiatan Sikatutui bagi pelayanan pertanahan di Kota Parepare. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Sikatutui telah dilaksanakan sesuai dengan tahapan dan waktu yang telah ditentukan dengan memetakan 48 kasus tanah di Kota Parepare. Penanganan dan penyelesaian terhadaap kasus tanah yang telah diinventarisasi dilakukan di Kantor Kelurahan, Kantor Pertanahan, dan melalui Lembaga Peradilan. Pelaksanaan Sikatutui memberikan pengaruh terhadap pelayanan pertanahan. Output Sikatutui berupa Peta Kasus Pertanahan digunakan sebagai early warning system atau sistem peringatan dini dalam menunjang pelayanan pertanahan di Kota Parepare.