Buku berjudul Teori Kajian Sastra Kritis ini bersumber dari para teoritikus sastra ala Indonesia. Buku yang memuat 19 perspektif tokoh kajian sastra kritis ini memang masih langka. Bahkan teori sastra yang berbasis pemikir sastra yang membumi dari percikan pemikir sastra kita belum pernah ada. Oleh sebab itu, buku ini bermaksud memberikan kesadaran para pengkaji sastra di tanah air, bahwa kita ternyata memiliki teoritikus yang tidak kalah handal dengan para teoritikus sastra luar negeri.
Teori kajian sastra kritis yang termuat dalam buku ini memang sangat kompleks, mulai dari kajian struktural sampai pascastruktural, mulai kajian monodisiplin sampai kajian multidisiplin. Dengan membaca pemikiran buku spesial ini,. pembaca akan memperoleh pemahaman luas dan mendalam tentang teori kajian religi sastra, filologi sastra, sosiologi sastra, strukturalis sastra, hermeneutik fenomenologis sastra, semiotika kritik sastra, sastra bandingan, kritik sosiologi sastra, sosiologi sastra lisan, strukturalisme genetik sastra, etnografi sastra lisan, ideologi sastra, postrukturalisme sastra, teori kajian pragmatika sastra, multidisipliner sastra, literasi sastra, ekokritisisme sastra, transdisipliner sastra, dan budaya sastra. Semua teori kajian sastra kritis ini juga dilengkapi beragam praktik kajian menurut perspektif sejumlah tokoh terkemuka. Yang mahal, penulis telah mencoba meramu, mengolah, menggali, dan merumuskan teori-teori sastra yang berasal dari para ahli.. Biarpun yang disebut ahli dan teoritikus itu sangat relatif, buku ini telah menawarkan pelita harapan munculnya kajian-kajian sastra kritis pada waktu mendatang.