Kata-kata yang menyinari jiwa lebih berharga daripada permata (Inayat Khan)
Perjalanan hidup selalu punya irama dan bait sendiri. Sebagai akademisi dan aktivis Djawahir TantOwi mencoba untuk membangun tradisi klasik yang lama terendam: menulis dan bicara. Berbagai tulisanya telah berhasil mencetak harapan atas situasi sosial yang buntu. Melalui mimbar akademik dirinya bicara mengenai Islam, Negara dan Masyarakat Sipil. Jika dirangkum dalam kalimat sederhana dirinya mau mengabdi untuk kepentingan kemanusiaan dan berusaha mencari peran yang berarti. Mungkin itu sebabnya buku ini tak bicara melulu mengenai dirinya tapi gagasan apa saja yang tersimpan di balik sejumlah bukunya. Buku ini bukan hanya menggambarkan dirinya tapi lebih utama meletakkan pikiranya dalam arus besar sejarah pemikiran Islam: mengurai, menelaah dan mencari konsep. Tak berlebihan jika buku ini membawa pembaca mengetahui perjalanan hamba yang sedang mencari buah kebenaran.