Di era Orde Baru semua fenomena politik termasuk konflik-konflik yang menyertainya, tidak lepas dari campur tangan negara. Negara tampil begitu dominan di segala aspek kehidupan, dan secara efektif menjalankan fungsi kontrol terhadap masyarakat yang eksesnya terhadap kehidupan demokrasi sangat buruk. Melalui mekanisme politik perizinan dan pengendalian, negara masuk keberbagai wilayah publik yang perlahan tapi pasti mampu melumpuhkan berbagai kekuatan pro demokrasi. Berbagai konflik yang muncul senantiasa dapat •diredam oleh negara, meskipun masih tetap potensial dan bersifat laten.
Pasca pemerintahan Orde Baru Indonesi emasuki periode yang sering disebut sebagai negara yang , nuju masa transisi demokrasi. Dalam periode ini negara mengalami proses pelemahan, sehingga menjadi tidak otonom terhadap kelompok dominan maupun masyarakat. Posisi tawar masyrakat yang
sebelumnya sangat lemah dikontrol. Konflik sosia politik terus berkobar dan saling susul-menyusul baik yang berlatar belakang
agama, etnik, politik, ekonomi, dan kultur .
Buku ini mencoba melaporkan dinamika konflik dalam periode ketika Indonesia memasuki masa transisi demokrasi yang terjadi diberbagai daerah konflik. Bersamaan der an itu, buku ini mencoba menawarkan resolusinya, terutama dari perspektif komunikasi.