Pelaksanaan pengumpulan data fisik diatur dalam JUKNIS PMNA/KBPN Nomor 3 tahun 1997. Di dalam Juknis tersebut, terdapat ketentuan dimana hasil pengukuran dan pemetaan bidang tanah harus sesuai dengan toleransi yang telah ditetapkan yaitu toleransi jarak, luas, bentuk, dan peta pendaftaran. Namun kenyataannya, hasil pengukuran dan pemetaan bidang tanah oleh KJSKB masih belum memenuhi syarat toleransi. Hal ini tentunya akan berdampak pada produk hasil pengukuran dan pemetaan yang nantinya akan digunakan sebagai dasar plotting peta pendaftaran.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitati£ Lokasi penelitian terletak di Desa Butuh Kecamatan Kras Kabupaten Kediri dan Desa Jeli Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini bermjuan untuk mengetahui tingkat akurasi basil pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah yang dilakukan oleh KJSKB meliputi jarak, leas, bentuk dan peta pendaftaran. Data diperoleh dengan dengan pengambilan sampel-sampel bidang tanah ke lapangan yang diukur oleh KJSKB, Hasil pengukuran sampel bidang tanah dibandingkun dengan hasil pengukuran oleh KJSKB. Analisis data yang dilakukau terdiri dari variabel jarak sisi, luas, bentuk dan peta pendaftaran.
Pada variabel jarak dan lugs dirujuk berdasarkan toieransi pada ketentuan JUKNIS PMNA/KBPN Nomor 3 Tahun 1997.
Hasil perbandingan jarak di Desa Butuh sebanyak 42 jarak (36-52%) Sesuai dan 73 jarak (63-4$%) Tidak Sesuai, di Desa Jeli sebanyak 74 jarak (55.64°/x) Sesuai dan 59 jarak (44.36%) Tidak Sesuai. Hasil perbandingan luas di Desa Butuh sebanyak 23 bidang tanah (76.67%) Se uai dan 7 bidang tanah (23.33%) Tidak Sesuai, di Desa Jeli sebanyak 20 bidung tanah (66,67%) Sesuai dan 10 bidang tanah (33.33%) Tidak Sesuai- Selain itu pads variabel bentuk dan peta pendaftaran, beberapa bidang tanah tidak sesuai antaru Gambar Ukur dan keadaun lapangan.