"Saat kamu bilang dia pergi setelah membantumu, hatiku langsung mengenalinya. Tak mungkin dia mampir karena akan menolak imbalan apa pun. Itulah bagian dari ciri-cirinya, ikhlas�seikhlas-ikhlasnya. Dan kukasihkan dia kampak karena kuda tak dapat dia simpan seperti logam pada cincin ini. Besi dan logam apa pun untuk orang seperti dia bukan hat sepele, tapi benda-benda yang tertaburdari langit."

"Seluruh makhluk terjaga mendengar rintihanmu," ujarnya, tidak jefas berbahasa apa tapi anehnya pria muda itu dapat memahaminya. "Wangi yang tersebar dari tumpahan air matamu yang rindu masjid menggerakkan benda-benda yang tak sanggup bergerak, berbahasa segala yang tidak bisa bicara. Tak perlu kamu temui orang lain yang akan membayar.'.kalung peninggalan ibumu. Berangkatlah Jumatan. Di depan Peng�inapan Nikita Bncorov's Ubsabda ada mobil turis yang akan ke Irkust. Naik saja, tak akan ada sepotong mulut pun yang sanggup menegurmu".